Band asal Jakarta, HERN, terus melaju dengan karya-karya terbaru mereka, dan pada tanggal 1 November 2024, mereka merilis single ketiga yang berjudul Pasah. Setelah sebelumnya sukses dengan single "Karam" yang mengangkat tema keputusasaan dan "Pergumulan" yang mengusung kemarahan, Pasah memperlihatkan sisi lain dari band ini. Lagu baru ini menandai langkah HERN dalam merubah arah narasi mereka, menggambarkan harapan dan keteguhan untuk melihat cahaya di ujung terowongan.
Judul Pasah diambil dari konsep hari dalam budaya Bali yang mendorong seseorang untuk fokus pada hal-hal positif dan meninggalkan pikiran negatif. Dengan demikian, lagu ini hadir sebagai refleksi dari nilai optimisme dan usaha untuk terus melangkah maju. Melalui lagu ini, HERN ingin menyampaikan bahwa perjalanan mereka bukan hanya soal menghadapi sisi gelap, tetapi juga menemukan secercah harapan di tengah kesulitan yang melanda.
Secara musikal, HERN mempertahankan semangat shoegaze-inspired rock yang menjadi ciri khas mereka, namun dengan eksplorasi yang lebih beragam dalam Pasah. Di awal lagu, penggunaan drum elektrik dan efek vokal memberikan nuansa yang mengingatkan pada produksi musik R&B modern. Namun, seiring berjalannya lagu, hentakan drum dan gemuruh gitar kembali mendominasi, mengembalikan pendengar pada nuansa rock yang dipengaruhi oleh band-band seperti Sleep Token dan Bring Me The Horizon. Lagu ini juga ditutup dengan iringan paduan suara gospel, yang memberikan sentuhan emosional dan memperkuat pesan optimisme.
Proses produksi Pasah melibatkan seluruh anggota band: Ollie Lazuardi pada gitar, Ammar Kayyis pada bass, Arvino Naufal pada drum, dan Irwansyah Dhiaulhaq sebagai vokalis. Seluruh rekaman dilakukan di rumah Ollie, yang juga bertanggung jawab pada bagian mixing, sementara tahap mastering diselesaikan oleh Arvino. Selain itu, HERN turut dibantu oleh beberapa musisi, termasuk Sylvia Sjawaalz, Maseta Pratama, Alvina Farah, dan Khalisha Naura pada vokal latar, serta Winson Willim pada gitar, memberikan dimensi tambahan pada aransemen musik mereka.
Optimisme yang disampaikan HERN terasa jelas dalam lirik pembuka yang berbunyi, “Api tak berhasil membakarku / Kusemai bara di seluruhku.” Lirik ini menunjukkan keteguhan mereka dalam menghadapi masa lalu dan menerima perjalanan yang telah mereka lalui. Pada bagian lain lagu, frasa “Riuh dalam kepalaku / Mengeja takdir baru” mengekspresikan usaha HERN untuk menenangkan konflik internal mereka dan memulai sesuatu yang baru dengan penuh harapan.
Puncak emosi dari Pasah dicapai ketika lagu ini berakhir dengan paduan suara gospel yang mengiringi doa yang penuh keteguhan: “Tuhan jangan dulu / Bara di seluruhku / Tahan rubuh dan luruh.” Melalui lirik ini, HERN seolah menyampaikan keteguhan mereka untuk terus melanjutkan perjalanan meski harus bertaruh dalam menghadapi masa depan yang tidak pasti. Mereka ingin tetap mempertahankan bara semangat yang telah mereka bangun dalam perjalanan musik mereka.
Dengan rilisnya Pasah, HERN bersiap melangkah menuju perilisan EP mereka dalam waktu dekat. Lagu ini tersedia di berbagai layanan streaming musik, menjadi penanda fase baru dari perjalanan musik HERN yang mulai mengusung narasi optimisme di tengah segala rintangan yang dihadapi.