![]() |
| Tur Long Live The Black Parade 2026 tanpa sosok Bob Bryar |
Tahun 2026 menandai tonggak sejarah musik rock alternatif: perayaan 20 tahun mahakarya My Chemical Romance, The Black Parade. Jauh dari sekadar nostalgia, peringatan ini diwujudkan melalui "Long Live The Black Parade Tour," sebuah tur stadion global masif yang sangat dinantikan. Bagi 'Killjoys', basis penggemar setia MCR, tur ini adalah kelanjutan dari reuni band yang sukses di tahun 2019, membuktikan bahwa gema parade ini masih sangat kuat di abad ke-21 dan tetap menjadi "angin segar" yang dirindukan.
Tur 2026 ini bukanlah sekadar perayaan, melainkan sebuah tindakan kebangkitan yang disengaja. Judul "Long Live The Black Parade" secara langsung menantang dan menulis ulang pernyataan definitif frontman Gerard Way pada tahun 2007 di Mexico City. Saat itu, dalam rilis The Black Parade Is Dead!, ia mengumumkan akhir dari persona The Black Parade selamanya. "Kematian" simbolis di Mexico itu adalah sebuah seni pertunjukan, akhir teatrikal untuk sebuah era. Kini, kembalinya mereka membuktikan bahwa warisan tersebut terlalu kuat untuk tetap terkubur.
11 hari usai pengumuman tur dunia "Long Live The Black Parade", My Chemical Romance berduka atas kepergian Bob Bryar, mantan drummer My Chemical Romance yang memegang peran krusial selama era The Black Parade. Bergabung secara resmi setelah Three Cheers for Sweet Revenge dan berpisah dengan band pada tahun 2010, kontribusi musikalnya pada album The Black Parade (2006) tidak dapat diremehkan. Dialah yang menciptakan dan memainkan pola drum marching snare yang ikonik dan menjadi tulang punggung sonik dari lagu "Welcome to the Black Parade", serta memberikan kekuatan yang presisi untuk mewujudkan ambisi opera rock album tersebut. Keterlibatannya menjadikan warisannya terikat erat dengan band, dan berita tragis wafatnya pada 26 November 2024 telah memberikan lapisan duka yang mendalam pada warisan tersebut.
Untuk memahami signifikansi tur Long Live The Black Parade di tahun 2026, The Black Parade bukanlah sekadar album, melainkan sebuah opera rock konseptual yang ambisius tentang kefanaan. Narasi utamanya berpusat pada seorang protagonis yang sekarat, "The Patient". Menurut konsep Gerard Way, Kematian tidak datang sebagai sosok menakutkan, melainkan dalam bentuk ingatan terindahnya: sebuah parade marching band yang ia lihat saat kecil. MCR sendiri mengambil persona "The Black Parade", bertindak sebagai pemandu "The Patient" melalui proses kematian.
Album ini merinci perjalanan psikologis "The Patient" dari diagnosis hingga penerimaan. Dibuka dengan "The End." dan "Dead!", dilanjut pada simbol ranjang kematian dan diagnosis yang pahit. Lagu inti "Welcome to the Black Parade" adalah momen transisi sinematik di mana ketakutan berubah menjadi harapan dengan semboyan "We'll carry on". Lagu-lagu seperti "I Don't Love You" dan "Disenchanted" mewakili penyesalan mendalam, sebelum akhirnya ditutup dengan resolusi penuh kemenangan di "Famous Last Words", sebuah penegasan hidup ("I am not afraid to keep on living").
Produksi tur "Long Live The Black Parade" 2026 bukanlah sekadar konser "greatest hits". Ini adalah produksi teatrikal yang dibagi menjadi dua bagian jelas. Bagian pertama menampilkan band membawakan keseluruhan album The Black Parade secara penuh dan berurutan, menjamin penggemar dapat mendengar lagu-lagu yang jarang dibawakan seperti "Disenchanted" dan "I Don't Love You". Setelah itu, band beralih ke set kedua yang berisi hits dari era lain. Selain itu, MCR telah mengembangkan narasi album ini, memperkenalkannya sebagai metafora protes terhadap penindasan sosial melalui alur cerita baru yang melibatkan kediktatoran fiksi "Draag".
Gema perayaan 20 tahun The Black Parade ini akan hadir di Asia Tenggara, khususnya di Jakarta. My Chemical Romance telah dikonfirmasi sebagai headliner utama "Hammersonic Festival 10th Anniversary" pada 3 Mei 2026, di Nusantara International Convention Exhibition (NICE) PIK 2. Kehadiran mereka di Jakarta dipastikan sebagai bagian dari "'Long Live Black Parade' Asia tour". Penggemar di Indonesia tidak perlu khawatir akan mendapat set Long Live The Black Parade; sebagai headliner utama, MCR diharapkan membawakan produksi teatrikal penuh, sama seperti yang disuguhkan di kota-kota lain di dunia.
Tur "Long Live The Black Parade" 2026 adalah sebuah peristiwa budaya yang kompleks. Ini adalah tindakan reklamasi—sebuah penegasan bahwa warisan The Black Parade bersifat abadi dan dapat dibangkitkan, melampaui "kematian" simbolisnya di tahun 2007. Maknanya juga telah berevolusi, dari eksplorasi duka pribadi "The Patient" menjadi alegori politik yang relevan untuk perlawanan di era modern. Parade ini terus berlanjut bukan sebagai peninggalan masa lalu, tetapi sebagai entitas yang hidup dan bernapas, merayakan kekuatan kegigihan manusia.

