Blanc Et Noir, yang berasal dari bahasa Prancis yang berarti "Hitam dan Putih," kembali dengan karya terbaru mereka, sebuah single berjudul “Mata Hitam Tak Bertuhan”. Nama tersebut mencerminkan filosofi band yang menyatukan kontras antara kebaikan dan keburukan, kegelapan dan kecerahan. Dalam kehidupan, tidak selalu ada garis tegas antara yang benar dan yang salah. Banyak hal yang memiliki nuansa abu-abu di antara keduanya. Filosofi ini diungkapkan lewat musik mereka yang keras dan penuh emosi, menawarkan pandangan tentang kegelapan dan keputusasaan yang ada dalam kehidupan.
Band yang terbentuk pada Maret 2011 ini dikenal dengan genre Deathcore, yang sering kali mengeksplorasi tema-tema berat seperti kebencian, penderitaan, dan kegelapan dalam lirik-lirik mereka. “Mata Hitam Tak Bertuhan” adalah contoh jelas dari tema-tema tersebut, dengan lirik yang menggambarkan tentang kaum kafir di akhir zaman dan pengingat akan kematian. Lagu ini pertama kali dirilis pada akhir 2012, namun kini band tersebut melakukan "recycle" atau remake terhadap lagu tersebut dengan menambah nuansa dan perspektif baru pada tahun 2022.
Dengan menghadirkan vokalis Agustinus Widi, yang sebelumnya dikenal lewat band Haunted dan Infernal Lamentations, Blanc Et Noir memberikan dimensi baru pada lagu lama mereka. Agustinus membawa kekuatan vokal yang lebih dalam, memperkaya keseluruhan pesan yang ingin disampaikan melalui “Mata Hitam Tak Bertuhan”. Proses ini juga menandai kembalinya band ini ke dunia musik setelah vakum sejak 2015, ketika mereka terhalang oleh kesibukan masing-masing personel.
Musik mereka yang dikenal dengan agresi tinggi dan vokal yang mengguncang ini, kini tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan kegelapan, namun juga sebagai cara untuk merenungkan kehidupan itu sendiri. Melalui musik yang keras dan lirik yang penuh makna, Blanc Et Noir tidak sekadar mengeksplorasi kegelapan dan kemarahan, tetapi juga menggugah pendengarnya untuk merenungi kehidupan dan kematian, serta memperlihatkan bahwa dalam kegelapan pun masih ada ruang untuk introspeksi dan refleksi.
“Mata Hitam Tak Bertuhan” adalah pengingat bagi pendengarnya tentang kenyataan yang sering terlupakan: bahwa kehidupan dan kematian selalu berjalan beriringan. Lagu ini, dengan vokal yang lebih dalam dan penuh tenaga, memberikan perspektif baru tentang tema-tema lama yang diangkat, namun tetap relevan dengan kondisi dunia saat ini. Musik mereka mengundang pendengar untuk merenung tentang kehidupan yang tidak selalu putih atau hitam, namun penuh dengan nuansa abu-abu yang sulit dijelaskan.
Sejak kembalinya mereka pada 2022, Blanc Et Noir terus menunjukkan komitmennya terhadap musik dengan kualitas yang tak diragukan. Mereka juga terus mengisi lini musik di Bandung, membawa energi baru dalam skena musik lokal. Dengan rencana untuk merilis EP album pada awal 2025, band ini masih terus menunjukkan eksistensinya di dunia musik Indonesia, menantikan karya-karya dan aksi panggung yang lebih mengguncang.
Blanc Et Noir, dengan filosofi mereka yang mendalam dan eksplorasi musik yang penuh intensitas, telah menjadikan “Mata Hitam Tak Bertuhan” sebagai lebih dari sekadar lagu. Lagu ini adalah representasi dari perjalanan panjang mereka dalam musik, dari masa awal hingga karya terbaru mereka. Seiring dengan rencana rilis EP mendatang, mereka terus berusaha mengedepankan musik sebagai cara untuk berbicara tentang kehidupan, kematian, dan segala kompleksitas yang ada di antaranya.